Antrean warga Geger serta Sekretaris desa saat menyerahkan secara simbolik BLT DD Geger
Kepala Desa Geger, Samsudin melalui Sekretaris desa Khoiri Rodin membenarkan bahwa akhir bulan juli ini warga desa Geger telah menerima pencairan BLT DD tahap VI, sekaligus juga penerimaan BLT dari Kemensos bagi KPM yang tidak bisa diakomodasi BLT DD .
“Untuk Bantuan dari pemerintah tadi disalurkan dari Kantor pos, sedang dari desa tadi diterimakan langsung oleh bendahara Desa dikarenakan petugas dari Bank jatim sebagian ada terpapar virus corona” jelasnya
Adapun Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT-DD Tahap VI Tahun 2021 di Geger total berjumlah 45 KPM, sedang dari kemensos tercatat 85 yang sesuai dengan data DTKS yang tersebar di beberapa dusun di di desa Geger. Penyaluran BLT-DD Tahun 2021 Tahap VI ini, sebesar Rp.300.000/KPM.
Penyaluran BLT-DD dihadiri langsung oleh , babinsa, dan baninkamtibmas kecamatan Geger.
Sementara Kepala Desa Geger, Samsudin saat dihubungi Kalangwanpress press. Com secara terpisah mengatakan prioritas BLT DD adalah untuk lansia dan warga miskin yang belum menerima bantuan dari manapun. Menurutnya Dana desa yang digunakan untuk menopang peningkatan daya beli dan konsumsi diantaranya adalah BLT dan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang diakui membantu meringankan beban masyarakat dan kemiskinan di desa.
Pada kesempatan yang sama Kades Samsudin menambahkan agar BLT-DD Tahap Vi Tahun 2021, bisa dimanfaatkan dengan baik. juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bergerak serentak sehingga BLT-DD tahap VI bulan Juni yang diterimakan pada bulan Juli 2021 ini dapat disalurkan dengan lancar. Ia berharap dengan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
“Saya Mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Madiun dan pemerintah pusat yang telah memberikan dana DD untuk desa Gger , sejumlah 700 juta sekian, dan ini sebagian besar digunakan untuk pemberian BLT warga Desa Geger yang terdampak karena covid- 19,sebab BLT Dana desa menjadi pendukung data terpadu kesejahteran social (DTKS), pungkasnya. ( Sur)